Kedelai (Glycine max L) mengandung isoflavon yang berfungsi sebagai
antioksidan. Formulasi menjadi sediaan krim memudahkan penggunaan ekstrak
biji kedelai dalam menghambat radikal bebas yang dapat menyebabkan
kerusakan kulit. Penelitian ini bertujuan untuk membuat krim antioksidan dan
mengetahui perbedaan konsentrasi asam stearat dan setil alkohol terhadap
stabilitas fisik krim. Penggunaan sediaan krim ekstrak biji kedelai tipe minyak
dalam air (M/A) dipilih karena mudah dibersihkan dan bisa diaplikasikan secara
praktis.
Penelitian ini merupakan penelitian Eksperimental. Sampel penelitian ini
adalah ekstrak biji kedelai yang diperoleh dari metode maserasi menggunakan
etanol 70% sebagai pelarut. Krim dibuat ke dalam tipe minyak dalam air (M/A)
dengan asam stearat sebagai emulgator pada konsentrasi F1 (5%), F2 (10%),
dan F3 (15%). Pengujian evaluasi ekstrak meliputi uji organoleptis, uji
homogenitas, uji pengukuran pH, uji daya sebar, uji daya lekat yang dilakukan
satu kali setelah satu minggu penyimpanan. Data yang diperoleh kemudian
dianalisis dengan menggunakan uji statistik one way ANOVA.
Hasil penelitian didapatkan, ekstrak etanol biji kedelai berwarna cokelat
pekat, memiliki bau khas biji kedelai, konsistensi cairan kental dan sedikit
lengket. Uji parameter standar menghasilkan nilai rendemen sebesar 8%.
Analisis statistik one way ANOVA pH, daya sebar dan daya lekat diperoleh nilai
pH 0,016 (