Jerawat ialah permasalahan yang terjadi di kulit wajah yang seringkali
dialami, terutama fase remaja, dan dapat memengaruhi kepercayaan diri serta
kualitas hidup. Penyebabnya ialah bakteri Propionibacterium acnes. Penelitian ini
bertujuan untuk mengembangkan dan mengoptimalkan formula sediaan acne
patch berbasis minosiklin dengan kombinasi Hydroxypropyl Methylcellulose
(HPMC) dan Polyvinylpyrrolidone (PVP) sebagai gelling agent dan pengikat, serta
menguji aktivitas antibakterinya terhadap Propionibacterium acnes.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan pendekatan
Simplex Lattice Design (SLD) melalui perangkat lunak Design Expert versi 13
untuk menentukan formula optimum dengan 8 kombinasi formula. Sediaan acne
patch dibuat dengan variasi konsentrasi HPMC (2–6%) dan PVP (0,5–5%), diikuti
oleh pengujian fisik (organoleptis, keseragaman bobot, pH, ketebalan, dan
ketahanan lipat) serta pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode disk
diffusion. Data dianalisis dengan uji statistik one-sample t-test pada perangkat
lunak SPSS untuk membandingkan hasil eksperimen dengan prediksi SLD.
Hasil penelitian menunjukkan formula optimum terdiri dari 2% HPMC dan
4.5% PVP dengan karakteristik fisik berupa rata-rata keseragaman bobot 0,052 g,
pH 7,082, ketebalan patch 32 mm, ketahanan lipat >200 kali, dan zona hambat
antibakteri sebesar 6,567 mm. Uji one-sample t-test menunjukkan terdapat
perbedaan signifikan antara hasil eksperimen dan prediksi SLD (p>0,05).
Kata kunci : Jerawat, Minosiklin, Patch, Propionibacterium acnes