Jerawat (Acne vulgaris) merupakan peradangan kulit yang umum terjadi
akibat tersumbatnya pori-pori oleh minyak berlebih, debu, dan aktivitas bakteri
seperti Propionibacterium acnes. Penggunaan zat antibakteri jangka panjang
dapat menyebabkan resistensi bakteri, sehingga dibutuhkan alternatif pengobatan
berbasis bahan alam. Penelitian ini bertujuan mengetahui konsentrasi ekstrak
etanol daun mint yang menghasilkan karakteristik fisik sediaan acne patch terbaik
menurut formulasi SLD serta aktivitas antibakterinya.
Ekstrak daun mint (Mentha piperita L.) diperoleh melalui metode maserasi
menggunakan etanol 70%, dan diidentifikasi kandungan senyawa melalui skrining
fitokimia dan penetapan kadar flavonoid. Formulasi acne patch menggunakan
metode SLD dengan variabel ekstrak daun mint dan kombinasi polimer HPMC dan
PVP, dengan respon daya lekat, ketebalan, dan ketahanan lipatan. Uji aktivitas
antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram terhadap P. acnes.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsentrasi ektrak etanol daun mint
yang dapat memberikan karakteristik fisik sediaan acne patch terbaik yaitu pada
Formula 1,4, dan 13 dengan konsentrasi ekstrak 28,925% dan mempunyai
aktivitas antibakteri dengan rata-rata zona hambat 4,7 mm dengan kategori lemah.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah ekstrak etanol daun mint dapat
diformulasikan dalam bentuk acne patch yang efektif secara fisik dan memiliki
aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes.
Kata kunci : Acne patch, Mentha piperita L., SLD, P. acnes, antibakteri