Jerawat adalah penyakit kulit yang sering terjadi pada remaja bahkan
hingga dewasa yang ditandai dengan komedo, papul, pustul, nodus, dan kista di
wajah, leher, lengan atas, dada, dan punggung. Jerawat lebih sering ditemukan
pada wanita berusia 14-17 tahun dan pria 16-19. Diketahui bahwa buah kawista
(Limonia acidissima L) mengandung flavonoid berkhasiat yang berfungsi sebagai
obat. Studi ini bertujuan untuk mengidentifikasi senyawa yang terkandung dalam
fraksi daging buah kawista dan sifat antibakterinya terhadap bakteri
Propionibacterium acnes.
Metode maserasi digunakan untuk mengekstrak dadih buah kawista
dengan pelarut etanol 96%, kemudian difraksikan dengan pelarut air, n-heksana,
dan etil asetat untuk menguji aktivitas antibakterinya terhadap bakteri
Propionibacterium acnes, dan zona bening yang terbentuk diamati. Fraksi nheksan karena sifatnya non-polar tidak mengandung polifenol. Konsentrasi 50%,
fraksi ekstrak menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap Propionibacterium acnes
dengan zona hambat rata-rata 8,67 mm untuk air, 11,67 mm untuk etil asetat, dan
4,33 mm untuk n-heksan. Menurut analisis SPSS, ada perbedaan yang signifikan
dengan kontrol positif klindamisin. Hasil fraksinasi digunakan untuk menguji sifat
antibakterinya terhadap bakteri Propionibacterium acnes, dan area bening yang
terbentuk di sekitar kertas cakram. Paket Statistik untuk Ilmu Sosial, atau SPSS,
digunakan untuk menganalisis semua data yang diperoleh.
Kata Kunci: Jerawat, buah kawista, Propionibacterium acnes.