Salah satu cara untuk mencegah kerusakan kulit akibat radikal bebas adalah
meningkatkan konsumsi buah-buahan atau sayur-sayuran yang mengandung
antioksidan. Ekstrak daun binahong merah diketahui mengandung senyawa aktif
saponin yang berkhasiat sebagai pelembab Potensi tersebut dapat
dikembangkan menjadi suatu sediaan farmasi yaitu sediaan face toner. Pada
penelitian ini memilih untuk membuat sediaan Face toner dikarenakan Face
toner adalah produk perawatan kulit yang umum digunakan untuk
menyeimbangkan pH kulit setelah mencuci wajah. Penelitian ini bertujuan untuk
memformulasikan face toner dengan memvariasikan zat aktif.
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental yang dilakukan dengan
memformulasikan variasi konsentrasi ekstrak daun binahong merah dalam setiap
formula adalah 15%, 20%, 25%. Pengujian yang dilakukan adalah uji pH,
homogenitas, viskositas, kelembaban dan stabilitas face toner dengan
menggunakan metode cycling test. Analisis data dilakukan menggunakan uji One
Way Anova dengan SPSS.
Ekstrak daun binahong merah dapat digunakan sebagai bahan aktif dalam
sediaan face toner karena mengandung senyawa saponin sebagai surfaktan
alami sebagai pelembab kulit, Sediaan face toner ekstrak daun binahong merah
dengan variasi konsentrasi zat aktif memiliki pengaruh terhadap kemampuan
sebagai pelembab dalam sediaan. Pengujian stabilitas sediaan menunjukan
bahwa seluruh formula tetap stabil secara fisik dan kimia tidak mengalami
perubahan bau, warna, homogenitas, viskositas, maupun pH yang signifikan.
Hasil data yang diperoleh dianalisis menggunakan one way anova untuk hasil
pengujian pH viskositas dan kelembaban kulit untuk keefektifan sediaan face
toner, ekstrak daun binahong merah dapat diformulasikan menjadi sediaan face
toner yang baik pada F1,F2, dan F3. Adanya variasi konsentrasi zat aktif tiap
formula berpengaruh pada pengujian sifat fisik sediaan.
Kata kunci: daun binahong merah, face toner, stabilitas