Apotek merupakan sarana tempat pelaksanaan kegiatan pelayanan
kefarmasian yang dituntut selalu menyediakan dan menjamin obat-obatan yang
berkualitas untuk pasien. Salah satu standar pelayanan kefarmasian dalam
pengelolaan obat yang penting dan berkaitan dengan penyediaan mutu obat
adalah kegiatan penyimpanan obat. Penyimpanan obat dilakukan guna menjaga
kualitas obat, mencegah kerugian dan pencurian, serta memudahkan
pengambilan dan pengawasan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
gambaran penyimpanan obat di Apotek Tusam Farma Banyumanik Semarang.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang dilakukan
dengan metode observasi. Pengumpulan data dilakukan menggunakan check list
yang berisi kesesuian kegiatan penyimpanan obat dengan PerMenKes nomor 73
tahun 2016. Sampel yang digunakan adalah seluruh data obat yang ada di
Apotek Tusam Farma. Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini
adalah total sampling. Analisis hasil dilakukan menggunakan uji deskriptif
dengan menghitung persentase kesesuaian kegiatan penyimpanan obat di
apotek Tusam Farma dengan PerMenKes nomro 73 tahun 2016.
Sistem penyimpanan yang dilakukan oleh Apotek Tusam Farma telah
memenuhi standar yang ditetapkan oleh Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73
Tahun 2016 dengan tingkat sangat baik sebesar 93,10%. Meskipun demikian,
peneliti menemukan beberapa hal yang perlu ditingkatkan seperti penyediaan
pallet pada penyimpanan sediaan dalam kardus, atau pemberian jarak yang
cukup pada rak dengan lantai serta pengisian kartu stok manual juga harus
dilakukan secara kontinyu agar tidak ada kartu stok yang kosong
Kata Kunci : Apotek, Obat, Penyimpanan