Penggunaan obat antihipertensi pada pasien DM sangat penting
mengingat tingginya prevalensi hipertensi pada pasien DM tipe 2. Hipertensi
dapat menyebabkan komplikasi kardiovaskular jika tidak ditangani dengan baik.
Oleh karena itu, penggunaan obat pada penderita dengan kondisi tersebut perlu
dipantau dan di evaluasi untuk menjamin penggunaan obat yang aman, tepat
dan rasional. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran dan kerasionalan
penggunaan obat antihipertensi pada pasien DM tipe 2 di Klinik Pratama Puspita
Semarang tahun 2024.
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional yang
bersifat deskriptif, pengumpulan data dilakukan secara retrospektif dengan
melihat data rekam medis pasien DM tipe 2 dengan komplikasi hipertensi. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik purposive sampling, sampel
ditentukan berdasarkan kriteria inklusi dan eklusi. Kriteria inklusi meliputi pasien
DM tipe 2 yang memiliki komplikasi hipertensi, penggunaan obat antihipertensi
dan usia pasien > 18 tahun. Sedangkan kriteria eklusinya pasien DM gestasional,
pasien dengan komplikasi gagal ginjal dan gagal jantung serta pasien dengan
data rekam medis yang tidak lengkap. Sampel yang didapatkan pada penelitian
ini sebanyak 142 sampel.
Hasil penelitian menunjukan gambaran penggunaan obat antihipertensi
pada pasien DM tipe 2 terdiri dari monoterapi yang banyak digunakan yaitu
amlodipine 53,5%, candesartan 12%, bisoprolol 2,1% dan captopril 1,4%.
Kelompok terapi kombinasi yang paling banyak digunakan yaitu amlodipine +
candesartan 19.7%, amlodipine + captopril 2.1%, amlodipine + bisoprolol 2.1%,
amlodipine + irbesartan 1.4%, amlodipine + furosemide 1.4%, candesartan +
HCT 0.7%, candesartan + bisoprolol 0.7% dan captopril + spironolactone 0.7%.
kerasionalan penggunaan obat meliputi tepat indikasi sebesar 100%, tepat obat
100% tepat dosis 98% dan tepat pasien 81,6%.
Kata kunci : Antihipertensi, DM Tipe 2, Kerasionalan penggunaan obat