Demam merupakan suatu kondisi dimana suhu tubuh melebihi 37,5°C.
Peningkatan suhu tubuh secara mendadak dapat menyebabkan halusinasi,
kerusakan pada otak hingga kejang. Demam dapat diobati dengan obat sintetis
namun, obat sintetis memiliki efek samping seperti mual, muntah, pusing, sulit tidur
sampai kerusakan pada hati. Sehingga menggunakan alternatif lain seperti
memanfaatkan tanaman yang berkhasiat sebagai antipiretik yaitu tanaman pucuk
merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan senyawa metabolit
sekunder serta aktivitas antipiretik ekstrak etanol daun pucuk merah (Syzygium
myrtifolium) terhadap mencit jantan Galur Swiss yang diinduksi vaksin DPT-HB.
Subjek penelitian ini ialah 30 ekor mencit jantan Galur Swiss yang dibagi
menjadi 6 kelompok, dengan masing-masing kelompok terdapat 5 ekor mencit.
Jenis penelitian ini ialah eksperimental menggunakan rancangan acak lengkap
dengan pengujian aktivitas antipiretik dengan pemberian vaksin DPT-HB. Respon
yang diamati yaitu suhu tubuh hewan uji setelah 4 jam pemberian vaksin DPT-HB
serta setelah dilakukanya perlakuan. Data yang terkumpul dianalisis dengan one
way analysis of variance (ANOVA) untuk melihat perbedaan antar perlakuan.
Berdasarkan hasil skrining fitokimia ekstrak etanol daun pucuk merah telah
membuktikan bahwa positif mengandung senyawa flavonoid, alkaloid, saponin,
tannin, triterpenoid dan antrakuinon, sedangkan berdasarkan analisis statistik
ANOVA, hasil menunjukkan bahwa ekstrak etanol duan pucuk merah terdapat
perbedaan yang signifikan terhadap persen penurunan suhu antara kelompok
perlakuan suhu, sehingga dilanjutkan dengan uji post hoc dan menunjukkan hasil
yang signifikan (p