Dalam menjalankan kehidupannya, individu menginginkan suatu
kebutuhan yaitu kesehatan. Sebagian masyarakat Indonesia, dalam memperoleh
kesehatan memanfaatkan obat bahan alam sebagai pengobatan. Salah satu
pengobatan obat bahan alam adalah fitofarmaka. Tenaga Vokasi Farmasi memiliki
peran penting dalam penyampaian informasi sediaan farmasi, termasuk
fitofarmaka dengan melakukan edukasi penggunaan fitofarmaka kepada
masyarakat. Dalam memberikan layanan kefarmasian, Tenaga Vokasi Farmasi
harus memiliki pengetahuan yang baik mengenai fitofarmaka. Saat ini telah ada
hasil penelitian yaitu Sistem Informasi Fitofarmaka (SIFITA) untuk mendukung
pengetahuan dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui efektivitas SIFITA bagi Tenaga Vokasi Farmasi
tentang fitofarmaka dengan pendekatan Health Belief Model di Kota Semarang.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian
true eksperiment. Data yang dibutuhkan adalah data prospektif yang dikumpulkan
menggunakan kuesioner dengan sampel 310 responden dengan purposive
sampling. Data dianalisis menggunakan Uji Tanda untuk mengetahui perbedaan
pengetahuan dan Wilcoxon Signed Rank Test untuk melihat efektivitas dengan
adanya pengaruh peningkatan pengetahuan.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
pengetahuan Tenaga Vokasi Farmasi dengan pendekatan Health Belief Model
setelah terpapar Sistem Informasi Fitofarmaka (SIFITA) dengan hasil Uji Tanda
adalah peningkatan nilai (+) dan nilai signifikan 0,000 < 0,050 di setiap elemen
Health Belief Model. Dan pada Wilcoxon Signed Rank Test hasil p-value 0,000 <
0,050 menunjukkan jika SIFITA efektif dalam peningkatan pengetahuan Tenaga
Vokasi Farmasi di Kota Semarang dengan dalam pelayanan sediaan fitofarmaka.
Dan dalam persentase keefektivitasan menunjukkan bahwa Sistem Informasi
Fitofarmaka (SIFITA) adalah sangat efektif dengan total rata-rata rentang
persentase 87,13%.