Eksfoliasi merupakan proses mengangkat sel-sel kulit mati pada lapisan
terluar kulit. BHA telah diteliti dan terbukti dapat dimanfaatkan sebagai eksfoliator.
Sediaan gel dipilih karena memiliki banyak keunggulan antara lain mudah merata
bila dioleskan, memberikan efek dingin serta dapat menghantarkan obat dengan
baik. Carbopol 940 dipilih sebagai gelling agent karena memberikan viskositas
yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk membuat formulasi sediaan gel eksfoliasi
dengan mengoptimasi penggunaan konsentrasi BHA dan Carbopol 940 yang
dapat menghasilkan formula terbaik pada formulasi gel eksfoliasi menggunakan
metode Simplex Lattice Design (SLD).
Formulasi sediaan gel eksfoliasi BHA dan Carbopol 940 dilakukan optimasi
menggunakan metode SLD pada Design Expert 13. Formula yang akan dibuat
sebanyak 8 formula dan dilakukan evaluasi meliputi organoleptik, homogenitas,
pH, daya lekat, viskositas dan daya sebar. Hasil evaluasi sediaan dituliskan di
bagian respon aplikasi. Prediksi formula optimum yang di dapat kemudian
dievaluasi dan di verifikasi antara nilai percobaan dan nilai prediksi menggunakan
one-sample T Test software SPSS.
Hasil penelitian menunjukan formulasi optimum gel terdiri dari BHA 0,5%
dan Carbopol 940 2%, formulasi gel yang dihasilkan memiliki viskositas 283,33
dPas, daya sebar 5,37 cm, daya lekat 29,33 detik, dan pH 5,37. Hasil pengujian
menggunakan Uji one- sample T Test pada software SPSS diperoleh bahwa pvalue >0,05. Tidak adanya perbedaan signifikan antara prediksi Simplex Lattice
Design dengan hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa software tersebut valid
digunakan untuk mengoptimasi sediaan pada gel eksfoliasi BHA dan Carbopo