Image of EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA ANAK DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN (ISPA) DENGAN METODE GYSSENS DI RS ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG PERIODE JULI-DESEMBER 2023

Text

EVALUASI RASIONALITAS PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PADA ANAK DENGAN INFEKSI SALURAN PERNAFASAN (ISPA) DENGAN METODE GYSSENS DI RS ROEMANI MUHAMMADIYAH SEMARANG PERIODE JULI-DESEMBER 2023



Penyakit ISPA adalah penyakit yang sering diderita dan mempunyai dampak
komplikasi yang berbahaya. Apabila tidak segera ditangani akan menyebabkan kesulitan
bernafas dan semakin parah menjadi pneumonia yang dapat mengakibatkan pasien
tersebut meninggal dunia. Virus penyebab infeksi saluran napas adalah golongan dari
koronavirus, adenovirus, miksovirus, herpesvirus, dan pikomavirus. Bakteri penyebab
infeksi saluran napas adalah golongan staphylococcus, streptococcus, pneumococcus,
bordetella, hemovilus, dan corynebacterium. Di Indonesia kasus ISPA menjadi penyebab
kematian yang besar, dimana dari data tahun 2018 menyatakan bahwa kasus ISPA
mencapai 1.017.290 kasus dimana usia 12 tahun kebawah menempati peringka
tertinggi yang mengalami ISPA yaitu 182.338 kasus. Antibiotik merupakan salah satu
pengobatan infeksi saluran pernapasan atas bakterisida (membunuh bakteri).
Penggunaan antibiotik yang tidak rasional dapat menimbulkan resistensi. Munculnya
resistensi bakteri terhadap antibiotic. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kerasionalan penggunaan antibiotik pada pasien anak penderita ISPA dengan metode
gyssens dan gambaran pengobatan antibiotik di RS Roemani Muhammadiyah
Semarang.
Kerasionalan penggunaan antibiotik diuji dengan gyssens. Metode penelitian
yang digunakan adalah metode deskriptif dan data diambil secara retrospektif. Populasi
penelitian ini adalah pasien anak ISPA yang mendapatkan antibiotik di RS Roemani
Muhammadiyah Semarang.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik untuk pasien anak
rawat inap dengan infeksi saluran pernapasan di RS Roemani Muhammadiyah
Semarang periode Juli-Desember 2023 dengan metode gyssens terdapat peresepan
antibiotik yang termasuk dalam kategori IV A (10,6%), kategori IV C (2,6%), kategori III B
(38,6%), kategori II A (4%), kategori 0 (44%) dan tidak satupun pemberian antibiotik yang
masuk kategori IV, V, IV B, III A, II B, II C, dan kategori I.


Ketersediaan

A/59/KTI/2024615 TIK eMy Library (KTI 2024)Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan

Informasi Detail

Judul Seri
-
No. Panggil
615 TIK e
Penerbit Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera : SEMARANG.,
Deskripsi Fisik
x + 61 hal; 29 cm x 21 cm
Bahasa
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Klasifikasi
600
Tipe Isi
-
Tipe Media
-
Tipe Pembawa
-
Edisi
-
Subjek
Info Detail Spesifik
-
Pernyataan Tanggungjawab

Versi lain/terkait

Tidak tersedia versi lain


Lampiran Berkas



Informasi


DETAIL CANTUMAN


Kembali ke sebelumnya