Detail Cantuman
Pencarian Spesifik
Text
DESKTIPSI TINGKAT KEPATUHAN PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DALAM MENGGUNAKAN OBAT HIPERGLIKEMIK ORAL DENGAN PENDEKATAN HEALTH BELIEF MODEL DI KLINIK SETYA HUSADA
Keberhasilan terapi diabetes melitus dipengaruhi oleh kepatuhan pasien
terhadap pemakaian obat hiperglikemia oral. Kepatuhan pasien dapat ditingkatkan
dengan meningkatkan kepercayaan pasien terhadap perilaku sehat. Penelitian ini
bertujuan untuk mendiskripsikan kepatuhan pasien tipe 2 dalam menggunakan
obat oral yang benar dengan teori pendekatan Health Belief Model (HBM). Health
Belief Model (HBM) adalah model kepercayaan kesehatan individu dalam
menentukan sikap untuk melakukan tindakan atau tidak melakukan tindakan
terhadap perilaku kesehatan. Untuk melihat pendekatan HBM, peneliti akan akan
berpedoman pada 6 konsep utama untuk mendeskripsikan kepatuhan pasien
diabetes melitus tipe 2 dalam menggunakan obat hiperglikemia oral di Klinik Setya
Husada.
Penelitian ini dilaksanakan dengan metode observasi kuantitaif bersifat
deskriptif non eksperimental. Pengambilan data akan dilakukan dengan
menggunakan kuesioner. Populasi dari penelitian ini adalah pasien Diabetes
Melitus tipe 2 yang terhimpun dan terdaftar dalam Program Penanggulangan
Penyakit Kronis (PROLANIS) di Klinik Setya Husada. Sedangkan sampel dari
penelitian ini adalah pasien DM tipe 2 PROLANIS yang hadir pada hari selasa
minggu ketiga bulan Januari 2024.
Hasil penelitian deskripsi kepatuhan penggunaan obat hiperglikemik oral pada
30 pasien dengan menggunakan pendekatan Health Belief Model (HBM),
didapatkan hasil perceived suscepbility, perceived severity, perceived benefit,
perceived barrier, self efficacy dan cues to action yang baik dengan ditandai
pernyataan responden yang keseluruhan memilih sangat setuju dan setuju. Orang
itu mengetahui tentang Health Belief Habbits, jadi model untuk hidup sehat akan
semakin memilih patuh dan ini didukung oleh kondisi demografi yang penyakit
diabetes masih kurang dari 5 tahun kondisi tersebut belum terlalu parah, tingkat
pendidikan yang tinggi sehingga memiliki kesadaran dalam menjaga kesehatan,
dan direntang usia 41 – 50 tahun merupakan frekuensi terbesar dalam penyakit
Diabetes Melitus. Hal itu membuat orang sadar bahwa perlunya untuk berpola
hidup sehat, maka tingkat kepatuhan minum obat hiperglikemik oral akan tinggi
Ketersediaan
A/56/KTI/2024 | 615 RAT d | My Library (KTI 2024) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detail
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
615 RAT d
|
Penerbit | Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera : SEMARANG., 2024 |
Deskripsi Fisik |
xiii + 88 hal; 29 cm x 21 cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
600
|
Tipe Isi |
-
|
Tipe Media |
-
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain