Cuaca panas yang terjadi akhir-akhir ini memberikan dampak buruk bagi
kesehatan kulit. Panas matahari mengandung beberapa komponen yang dapat
merusak kulit seperti sinar UV-A, UV-B dan UV-C. Maka dari itu, dibutuhkan
sediaan yang dapat melindungi kulit dari paparan sinar UV yang teruji memiliki
nilai SPF. Sediaan yang sesuai untuk mengatasinya adalah krim karena sifatnya
yang melapisi kulit. Kedelai yang termasuk dalam keluarga Leguminoceae ini
terbukti mengandung antioksidan yang dapat membantu melindungi kulit dari
kerusakan akibat radikal bebas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuat
formula, serta pengujian nilai SPF dan mengidentifikasi sifat fisik sediaan krim
berbahan dasar ekstrak kedelai sebagai sediaan tabir surya.
Ekstrak kedelai diperoleh melalui maserasi menggunakan etanol 70%
sebagai pelarut dan dipekatkan menggunakan waterbath. Dibuat tiga formulasi
krim dengan konsentrasi ekstrak yang bervariasi yaitu 2%, 4%, dan 6%.
Karakteristik sediaan krim dinilai melalui uji fisik yang meliputi uji organoleptik, uji
homogenitas, uji daya sebar, uji daya lekat, uji pH, dan uji viskositas. Serta
pengujian aktivitas tabir surya dilakukan secara in vitro menggunakan
spektrofotometri UV-Vis. Hasil uji daya sebar, uji daya lekat dan uji pH
menggunakan analisa One Way ANOVA.
Hasil dari penelitian membuktikan bahwa variasi konsentrasi ekstrak
kacang kedelai dinilai stabil dan tidak mempengaruhi karakteristik krim tabir
surya ekstrak kacang kedelai secara organoleptis, homogenitas, daya lekat, pH,
viskositas, namun terdapat perbedaan secara daya sebar dan nilai SPF.
Konsentrasi ekstrak yang paling mempengaruhi nilai daya sebar dan SPF adalah
formula 3 (6%) dengan nilai SPF berada di angka 14 dan nilai tersebut termasuk
dalam proteksi maksimal.