Kanker adalah salah satu penyebab utama kematian di negara berkembang
dan telah menjadi ancaman serius bagi masyarakat Indonesia. Pengobatan kanker
dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya adalah dengan menggunakan
obat sitostatika. Penggunaan obat-obat sitostatika yang tidak sesuai dapat
menimbulkan efek samping dan interaksi obat yang tidak diharapkan. Oleh karena
itu perlu adanya analisis kombinasi obat sitostatika untuk meningkatkan ketepatan
dalam pemilihan obat sitostatika untuk pengobatan kanker payudara. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui profil dan pola penggunaan obat sitostatika pada
pasien kanker di instalasi rawat inap RSI Sultan Agung periode Januari-Desember
tahun 2022.
Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental deskriptif. Pendekatan
dilakukan secara retrospektif berdasarkan data rekam medik pasien. Data diambil
di RSI Sultan Agung Semarang periode Januari-Desember 2022. Data yang
diperoleh kemudian dianalisis secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk
diagram dan tabel.
Hasil penelitian didapatkan bahwa pasien kanker payudara terbanyak adalah
pasien dengan jenis kelamin perempuan yaitu 100%, dan paling banyak berada
pada rentang usia 50-59 tahun sebesar 36,5%. Pasien kanker payudara yang
datang ke RSI Sultan Agung di periode Januari-Desember 2022 paling banyak
berada pada stadium 2 (47,2%). Obat sitostatika yang paling banyak digunakan
adalah kombinasi Docetaxel-Doxorubicin sebanyak 57,9% dilanjutkan dengan
kombinasi Cyclophospamide-Doxorubicin sebanyak 22,3%, dan paling sedikit
adalah kombinasi Cyclophospamid-Epirubicin dan Docetaxel-Cisplatin sebanyak
0,4%.