Sabun mandi dengan kandungan antibakteri sangat diminati oleh
masyarakat karena dipercaya dapat membersihkan kulit yang kotor dan juga dapat
mengobati dan atau mencegah penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan
masalah kulit lainnya. Ekstrak etanol daun kemangi memiliki aktivitas antibakteri.
Minyak jelantah sebagai bahan baku pembuatan sabun sebelumnya diolah terlebih
dahulu melalui proses pemurnian agar sabun yang dihasilkan memiliki tekstur
yang bagus. Keunggulan dari sabun padat yaitu lebih ekonomis, cocok untuk kulit
berminyak, dan seseorang yang memiliki masalah pada kulit. Tujuan penelitian ini
adalah untuk memformulasikan dan mengevaluasi sabun padat dengan basis
minyak jelantah yang mengandung ekstrak etanol daun kemangi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental.
Metode ekstraksi menggunakan maserasi dengan pelarut etanol 70%. Pembuatan
sabun padat ekstrak etanol daun kemangi dibuat dengan menggunakan empat
formula dengan variasi konsentrasi minyak jelantah yang telah dimurnikan, yaitu
34, 42,5 dan 51%. Pemurnian minyak jelantah melalui despicing, netralisasi, dan
bleaching. Evaluasi sabun padat meliputi uji organoleptis, pH, dan stabilitas busa.
Data evaluasi sabun dianalisis menggunakan SPSS.
Hasil evaluasi menunjukkan bahwa sabun padat dengan kandungan
minyak jelantah 34% (Formula 1), 42,5 (Formula 2) dan 51% (Formula 3) berwarna
putih kecokelatan. Sabun padat pada Formula 1, 2 dan 3 memiliki pH masingmasing 10,33±0,577, 11±0,000 dan 12±0,000. Pada uji stabilitas busa, didapatkan
hasil formula 1, 2 dan 3 memiliki kestabilan busa masing-masing sebesar
60,02±0,058, 42,76±0,127 dan 48±0,072%. Pada penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa daun kemangi dapat dibuat ke dalam sediaan sabun padat dan konsentrasi
minyak jelantah berpengaruh terhadap nilai pH dan kestabilan busa pada sabun
padat.
Kata kunci : Daun, kemangi, sabun, minyak jelantah.