Detail Cantuman
Pencarian Spesifik
CD-ROM
PENETAPAN KADAR VITAMIN C DALAM JENIS BAWANG MENGGUNAKAN METODE SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
Analisis vitamin C pada sampel bawang putih (Allium sativum L.) bawang
merah (Allium ascalonicum L.), dan bawang bombay (Allium cepa L.) yang di
pasar Gayamsari Semarang dengan menggunakan metode spektrofotometri UVVis. Vitamin C atau asam askorbat adalah salah satu zat gizi yang bermanfaat
sebagai antioksidan dan efektif mengatasi radikal bebas. Bawang putih (Allium
sativum L.) termasuk tanaman yang selain dapat digunakan sebagai bumbu
masakan juga dapat digunakan sebagai obat. Bawang merah (Allium
ascalonicum L.) merupakan salah satu bumbu yang sering dipakai dalam
berbagai masakan Indonesia. Selain itu, bawang merah (Allium ascalonicum L.)
juga dimanfaatkan masyarakat sebagai obat tradisional karena mengandung
berbagai senyawa metabolit sekunder. Tanaman yang dapat digunakan sebagai
antibakteri salah satunya adalah tanaman bawang bombay (Allium cepa L.)
merupakan penyebab diare di negara berkembang. Pada bawang bombay
(Allium cepa L.) mengandung beberapa zat aktif seperti allin, flavonoid, saponin,
petrin, allisin dan diantaranya dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya vitamin C dalam jenis bawang dan
berapa kandungan kadarnya.
Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometri UVVis dengan blanko aquadest. Uji pendahuluan dilakukan dengan uji kualitatif
dengan penambahan reagen. Reagen yang digunakan yaitu Fehling A dan
Fehling B, dan larutan KMnO4. Uji selanjutnya yang dilakukan adalah uji
kuantitatif. Uji kuantitatif diawali dengan pembuatan larutan baku vitamin C
Penentuan panjang gelombang maksimal pada 200-400 nm. Penentuan kurva
baku dengan menggunakan 5 konsentrasi konsentrasi yaitu 5 ppm, 10 ppm, 20
ppm, 30 ppm, dan 40 ppm. Penetapan kadar menggunakan persamaan regresi
linear y = bx + a.
Hasil analisis kadar vitamin C yang didapatkan dengan metode
spektrofotometri UV-Vis. Panjang gelombang maksimum vitamin C yang
diperoleh adalah 264 nm. Kadar vitamin C yang diperoleh pada bawang adalah
bawang putih (Allium sativum L.) dengan hasil sebesar 0,06716%, sedangankan
pada bawang merah (Allium ascalonicum L.) dengan hasil 0,030992%, dan
bawang bombay (Allium cepa L.) sebesar 0,023416%. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kadar vitamin C pada bawang putih (Allium sativum L.) lebih
tinggi dibandingkan dengan bawang merah (Allium ascalonicum L.) dan bawang
bombay (Allium cepa L.).
Kata Kunci : Vitamin C, Jenis Bawang Spektrofotometri UV-Vis
Ketersediaan
A/22/KTI/2024 | 615 DEL p | My Library (REFRENSI) | Tersedia namun tidak untuk dipinjamkan - No Loan |
Informasi Detail
Judul Seri |
-
|
---|---|
No. Panggil |
615 DEL p
|
Penerbit | Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Nusaputera : SEMARANG., 2024 |
Deskripsi Fisik |
xiii + 71 hal; 29 cm x 21 cm
|
Bahasa |
Indonesia
|
ISBN/ISSN |
-
|
Klasifikasi |
600
|
Tipe Isi |
text
|
Tipe Media |
other
|
---|---|
Tipe Pembawa |
-
|
Edisi |
-
|
Subjek | |
Info Detail Spesifik |
-
|
Pernyataan Tanggungjawab |
-
|
Versi lain/terkait
Tidak tersedia versi lain