Diabetes melitus (DM) merupakan suatu penyakit gangguan metabolik yang
diakibatkan karena berkurangnya fungsi sel β pankreas secara progresif yang
disebabkan oleh resistensi insulin. Diabetes melitus dapat diobati dengan daun
bandotan dan daun kersen. Daun kersen mengandung senyawa
alkaloid,saponin,fenolik, flavonoid dan tanin. Daun bandotan memiliki senyawa
saponin, alkaloid, tanin, terpenoid, flavonoid,. Tujuan penelitian untuk mengetahui
efek antihiperglikemia kombinasi daun bandotan dan daun kersen pada mencit
diabetes.
Penelitian ini termasuk eksperimental di laboratorium, Kombinasi ekstrak
daun bandotan (Ageratum conyzoidez) dan daun kersen (Muntingia calabura L.)
dilakukan dengan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%
kemudian dilanjutkan dengan perlakuan yang berbeda yaitu : Hewan uji sebanyak
30 ekor dibagi ke dalam 6 kelompok perlakuan yang terdiri dari kelompok I sebagai
kontrol (normal) yang tidak diberi induksi aloksan, kelompok II sebagai kontrol
positif (+) glibenclamid 0,013/20g BB, kelompok III negatif (-) di beri aquadest 0,5
ml peroral, untuk perlakuan IV, V, VI kombinasi ekstrak etanol dengan varian dosis
150 mg/kg BB, 300 mg/kg BB dan 450 mg/kg BB melalui uji kadar gula darah dan
pengamatan pada mencit diabetes melitus, terhadap 5 kelompok mencit dilakukan
secara peroral dengan variasi dosis. Perlakuan ini diberikan satu kali sehari pada
pagi hari. Dan analisis data menggunakan uji SPSS one way anova, lalu
dilanjutkan uji post hoc.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah kombinasi ekstrak etanol daun
bandotan (Ageratum conyzoides L.) dan daun kersen dapat (Muntingia calabura
L.) dapat menurunkan kadar glukosa darah pada mencit hiperglikemik.
Kata kunci: Bandotan, Diabetes Melitus antihiperglikemia