Penggunaan antibiotik yang tidak tepat, tidak rasional dan tanpa petunjuk maupun resep dari dokter masih banyak di Indonesia. Hal ini dapat menimbulkan resistensi, sehingga kuman kebal terhadap antibiotik, dan menyebabkan penurunan angka kesehatan masyarakat. Penggunaan antibiotik tidak lepas dari peran tenaga kesehatan, ataupun orang-orang yang berlatar belakang pendidikan kesehatan.Karena mereka adalah sumber informasi bagi masyarakat tentang penggunaan obat yang benar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa SMK Nusaputera 2 Semarang Prodi Farmasi-Farmasi Industri Mengenai Pengetahuan Antibiotik pada tahun 2022. Metode penelitian ini dilakukan secara deskriptif dengan tehnik sampling purposive sampling. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMK Nusaputera 2 prodi Farmasi-Farmasi Industri dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 183 responden. Pengambilan data dilakukan dengan menyebarkan
kuesioner pada responden. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis kuantitatif dengan pendekatan deskriptif. Penelitian ini menghasilkan tingkat pengetahuan siswa SMK Nusaputera
2 prodi Farmasi-Farmasi Industri terhadap antibiotik dengan kriteria baik sebanyak 71,59%, cukup 22,40% dan kurang 6,01%.